Jumat, 11 Juli 2014

9 Inovasi Para Dokter Menyempurnakan Pengobatan Medis



9 Inovasi Para Dokter
Menyempurnakan Pengobatan Medis




                Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama yang di anut manusia.
Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
Pendapat pertama Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
Pendapat kedua Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.
Pendapat ketiga Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.
Untuk tahun 2014 ada inovasi oleh para dokter dalam menangani pengobatan medis demi terwujudnya sebuah kepuasan para pasien untuk memperoleh  kesehatan, ada 9 inovasi para dokter menyempurnakan pengobatan medis yaitu sebagai berikut :

1.Perawatan baru untuk kanker darah

Sebuah penelitian di tahun 2013 memunculkan obat baru untuk pasien kanker darah. Obat ini baru saja dikembangkan dan diperkirakan bisa disempurnakan di tahun 2014. Eksperimen yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa obat ini mampu bekerja dengan baik pada 71 persen pasien yang memiliki leukemia kronis (CLL). Obat ini bisa membunuh sel kanker tanpa merusak sel yang sehat. Tak hanya itu, obat ini juga menyebabkan lebih sedikit efek samping pada pasien.
Salah satu masalah dalam perawatan leukimia adalah, terkadang tubuh pasien mengembangkan kekebalan pada beberapa obat-obatan tertentu, sehingga perawatan tidak bisa berlangsung dengan maksimal. Akan tetapi, dilansir dari nytimes.com, sebuah pusat kesehatan di San Diego telah menemukan dua jenis obat-obatan baru yang menunjukkan hasil yang kuat dalam menyembuhkan pasien yang telah menjadi kebal terhadap obat-obatan leukimia umum tersebut.
Obat yang menjadi permasalahan tersebut bernama Gleevec. Sebagian besar pasien leukimia akan menjadi resistan pada Gleevec setelah pemakaian jangka panjang atau lebih dari 40 bulan. Padahal, obat ini telah lama menjadi andalan para dokter karena kemampuannya untuk memperpanjang umur penderita dan bekerja langsung pada enzim menyimpang yang menyebabkan leukimia myeloid kronis.
Kedua jenis obat baru yang terbukti bisa menggantikan cara kerja Gleevec tersebut dikembangkan oleh perusahaan Bristol-Myers Squibb dan Novartis, dan diujicobakan secara klinis kepada para penderita. Dari 65 orang penderita leukimia myeloid kronis atau leukimia lymphocytic akut, obat dari Novartis memberikan hasil yang positif pada lebih dari 50% penderita.
Sedangkan obat dari Bristol yang bernama BMS-354825 diujicobakan pada 29 orang penderita leukimia, dan obat ini ternyata bisa mengembalikan jumlah sel darah putih ke angka normal pada hampir sebagian besar peserta uji coba. Itu artinya, obat ini bisa membantu sistem imun penderita melawan kanker dan memperpanjang kehidupannya, Ladies.

2.      Penanda baru untuk risiko penyakit jantung
            Selama ini peneliti menggunakan penanda untuk mengetahui risiko penyakit jantung pada seseorang. Biasanya peneliti menggunakan kadar kolesterol sebagai penanda. Namun kini mereka telah menemukan sebuah penanda lain yang disebut TMAO (trimethylamine N-oxide). Penanda ini sangat efektif untuk menunjukkan risiko sakit jantung pada orang yang tidak memiliki faktor risiko lain seperti kolesterol. TMAO sesungguhnya adalah produk sampingan bakteri pada usus yang bisa memberikan petunjuk penting mengenai risiko stroke dan penyakit jantung.
Responden studi dengan tingkat senyawa trietilamin oksida-N (TMAO) tinggi dalam darah mereka ternyata 2,5 kali lebih mungkin mengalami serangan stroke maupun jantung atau meninggal selama periode tiga tahun dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat senyawa rendah.
Kadar TMAO bisa berfungsi sebagai penanda untuk memprediksi risiko penyakit jantung. "Meskipun studi selanjutnya diperlukan untuk mengkonfirmasi ini," kata Dr Stanley Hazen, ahli jantung di Cleveland Clinic.
Hasil studi juga memperkuat rekomendasi diet untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Rekomendasi ini menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, seperti daging sapi dan telur. "Jika pada masa mendatang peneliti bisa mengembangkan obat yang menghambat produksi TMAO, ini bisa menjadi jalur baru untuk mengatasi penyakit jantung," kata Hazen.
Studi sebelumnya memperlihatkan hubungan antara tingginya kadar TMAO dan riwayat penyakit jantung. Diperkirakan bakteri usus tersebut mengubah nutrisi letisin menjadi TMAO.
Dalam studi terbaru, para peneliti mengambil sampel darah dari 40 orang dewasa saat sebelum dan sesudah mereka makan dua telur rebus--sumber lesitin yang umum. Setelah makan telur itu, tingkat TMAO dalam darah mereka naik. Tetapi, jika responden minum antibiotik sebelum makan telur, tingkat TMAO bisa ditekan.
Dalam studi kedua, peneliti melibatkan 4.000 responden untuk mengevaluasi kondisi jantung mereka. Sekitar tiga perempatnya memiliki tekanan darah tinggi dan 42 persen telah mengalami serangan jantung sebelumnya.
Peserta yang mengalami serangan stroke maupun jantung atau meninggal selama periode penelitian ternyata memiliki tingkat TMAO lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami peristiwa kardiovaskular.

3.      Pemeriksaan kolonoskopi yang lebih murah
Melakukan kolonoskopi adalah salah satu tes pemindaian kanker yang bisa menghabiskan banyak uang. Salah satu penyebabnya adalah karena kolonoskopi dilakukan oleh tenaga ahli yang harus dibayar mahal. Namun peneliti menemukan solusi untuk hal ini. Mereka membuat program komputer baru yang bisa membantu pasien melakukan kolonoskopi tanpa bantuan ahli. Alat ini akan diperkenalkan pada tahun 2014 dan bisa dioperasikan oleh ahli kesehatan tak harus seorang ahli kolonoskopi. Dengan begitu pasien tetap mendapatkan manfaat yang sama dengan harga yang lebih murah.
Pemeriksaan kolonoskopi sendiri sedikit tidak nyaman, dibutuhkan dua hari persiapan yang tentu saja sedikit menyiksa. Jika pasien dalam kondisi di rawat di RS, perawat atau suster yang akan membantu proses persiapannya. Tapi untuk pasien rawat jalan persiapan bisa dilakukan di rumah.
Ø  Satu hari sebelum jadwal pemeriksaan kita hanya makan bubur dan kecap tanpa lauk atau serat
Ø  Jam 6 sore minum garam inggris yang pertama *kita sudah mulai puasa makan
Ø  Jam 6 pagi keesokan harinya minum larutan garam inggris yang kedua
Ø  Jam 10 pagi minum larutan garam inggris yang ketiga
Ø  Jam 1 siang pemakaian dulcolax sup *dimasukan lewat anus

 Prosedur diatas adalah prosedur standar untuk persiapan kolonoskopi, dan ternyata di dua RS swasta dimana saya pernah melakukan kolonoskopi prosedurnya sama. Terbayang ya rasanya dua hari persiapan, puasa tapi perut kita dikuras. Jangan salah, garam inggris ini berbentuk seperti garam halus lalu dilarutkan dengan air, rasanya pahit dan fungsinya sebagai pencahar/cuci perut. Gunanya tentu saja untuk membersihkan usus besar kita, hingga pemeriksaan kolonoskopi atau masuknya alat kedalam usus besar terlaksana dengan akurat, kamera bisa melihat kondisi usus besar bagian dalam dengan jelas tanpa terganggu kotoran di dalam usus.
Dibeberapa negara proses kolonoskopi sudah masuk pemeriksaan wajib karena kolonoskopi adalah satu-satunya pemeriksaan paling akurat untuk mengdiagnosa kanker usus, mengingat kanker usus adalah kanker ganas yang sulit dikenali gejalanya dan termasuk kanker yang mematikan. Sayangnya karena proses yang tidak nyaman ini yang masih membuat masyarakat enggan melakukannya.
Perbanyak mengkonsumsi makanan sehat dan berserat seperti sayuran dan buah, olah raga teratur dan jauhi stress. Semoga dengan hidup sehat terhindar dari penyakit mematikan seperti kanker usus.  Hingga tidak perlu merasakan rasa tidak nyaman dan ‘ risih ‘ melakukan kolonoskopi.

4.      Obat untuk mencegah gagal jantung
Gagal jantung dan serangan jantung adalah pembunuh yang telah memakan banyak korban di seluruh dunia. Kebanyakan orang tak dapat tertolong ketika mereka mulai mengalami serangan jantung dan gagal jantung. Namun peneliti melakukan terobosan besar, bahkan terbesar selama 20 tahun terakhir, yaitu obat yang disebut Serelaxin. Obat ini merupakan versi sintetis dari hormon alami manusia yang membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh ketika seseorang mengalami serangan jantung dan gagal jantung. Obat ini juga mengurangi peradangan yang berkaitan dengan kerusakan ginjal, lever, dan jantung.
Serelaxin, secara bermakna memperbaiki aliran darah ginjal pada pasien-pasien dengan gagal jantung stabil kronik. Selain itu serelaxin memiliki keamanan dan ditoleransi dengan baik oleh pasien. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Adriaan Voors dan rekan dari University of Groningen, Belanda. Hasil penelitian ini uga telah dipublikasikan pada pertemuan ilmiah  Heart Failure Society of America tahun 2013.
Serelaxin, yang merupakan rekombinan dari hormon relaxin-2 yang telah diujicobakan sebagai terapi untuk pasien dengan ADHF (acute decompensated heart failure), adalah hormon peptida yang secara alami ada pada wanita. Pada wanita fungsinya adalah untuk memediasi hemodinamik sistemik maternal dan adaptasi ginjal terhadap peningkatan volume intravaskuler dalam kehamilan. Selain itu pada wanita hamil, pemberian serelaxin memperbaiki hemodinamik dengan peningkatan compliance arteri bersamaan dengan menurunkan resistensi vaskuler sistemik dan peningkatan aliran darah ginjal, laju filtrasi glomerulus dan cardiac output. Karena manfaatnya ini, banyak ahli yang berpendapat bahwa pemberian serelaxin (sebagai analog dari hormon relaxin-2) bermanfaat bagi pasien dengan gagal jantung.
Dalam penelitian pre RELAX-AHF fase II dan RELAX-AHF (Relaxin for the Treatment of Acute Heart Failure) fase III, hasil penelitian gabungan memperlihatkan bahwa pemberian serelaxin mengurangi dispnea, mengurangi risiko eksaserbasi gagal jantung, dan mengurangi kejadian kematian karena semua sebab dan kardiovaskuler  dalam 6 bulan. Penelitian RELAX-AHF melibatkan pasien yang dirawat di ruang gawat darurat dengan kongesti, peningkatan tekanan darah sistolik, dan disfungsi ginjal ringan-sedang.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Voors dan rekan merupakan penelitian acak terkontrol yang melibatkan 65 pasien dengan gagal jantung kronik, NYHA kelas 2 atau 3 yang stabil setelah diberikan terapi standar, termasuk diantaranya diuretik (paling sedikit 1 bulan), dengan LVEF <=45% dan peningkatan peptida natriuretik. Pasien dalam penelitian ini secara acak diterapi dengan serelaxin 30 µg/kg dalam 24 jam melalui infus intravena atau plasebo.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 28 pasien yang diterapi dengan serelaxin mengalami peningkatan 16% aliran darah ginjal dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,004), selama dilakukan pemberian infus selama 24 jam. Peningkatan aliran darah ginjal meningkat 13% pada jam ke-8 hingga ke 24 dibandingkan dengan plasebo (p=0,039) dan peningkatan aliran darah ginjal 16% terjadi setelah pemberian 24-28 jam dibandingkan dengan plasebo (p=0,011). Pemberian serelaxin tidak mengubah laju filtrasi glomerulus, maupun tekanan darah sistolik, bersihan kreatinin maupun ekskresi natrium dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penurunan tekanan darah diastolik mengalami perubahan bermakna dibandingkan dengan plasebo setelah pemberian jam ke-4 dan ke-8.
Menanggapi hasil penelitian ini, Dr. John C Burnett Jr dari Mayo Clinic, Rochester, mengatakan bahwa hasil penelitian ini sangat baik dan serelaxin merupakan salah satu obat yang terkini yang dapat diberikan bagi pasien dengan gagal jantung. Hingga kini belum banyak obat baru yang dapat diberikan pada pasien-pasien gagal jantung kronik. Selain itu, peningkatan aliran darah ke ginjal sangat pening, karena pada pasien gagal jantung alirang darah ke ginjal terganggu. Perbaikan aliran darah ke ginjal dapat memberikan perlindungan secara struktural dan fungsional ginjal, terutama pada glomerulusnya.

5.      Transplantasi mikroba feses
            Clostridium difficle atau C.diff adalah salah satu jenis infeksi perut yang bisa mematikan.
   Clostridium difficile adalah mikroorganisme oportunistik, positif gram dan anaerob obligat berbentuk-tongkat (basillus) serta mampu menghasilkan endospora. Masing-masing sel berbentuk batang, yang mendasari pemberian nama mereka, dari bahasa Yunani Kloster atau gelendong.
Jenis bakteri ini menyebakan peradangan di usus besar. C. difficile adalah akibat dari pseudomembranous colitis dan diare, infeksi terhadap usus besar setelah gut flora normal dihancurkan dengan penggunaan antibiotik.
C difficile dikendalikan oleh bakteri lain dalam saluran pencernaan. Namun, ketika mereka dibunuh bakteri oleh berbagai faktor, c beda infeksi terjadi. Ini adalah bagaimana seseorang mendapatkan gejala c beda. Populasi c difficile dalam tubuh seseorang yang normal adalah sekitar tiga persen dari populasi seluruh bakteri. Ketika seseorang menunjukkan gejala C diff, populasi Clostridium difficile tumbuh 10 sampai 30 persen.
C. difficile terdiri dari galur yang toksigenik dan yang non-toksigenik. C. difficile yang toksigenik dapat menghasilkan toksin A (enterotoksin) dan toksin B (cytotoxin). Toksin A terdiri dari protein dengan berat molekul sekitar 400.000-600.000, dan mempunyai sifat enterotoksik yang dapat mengikat sel pada membran brush border. Akibat perlekatan ini terjadi erosi pada mukosa usus dan merangsang pengeluaran cairan dari usus, selain itu toksin ini juga dapat menyebabkan perdarahan. Dalam keadaan normal kuman C. difficile juga menghasilkan toksin tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga dapat dinetralisir oleh kuman aerob flora normal yang berada di usus.
C-diff gejala muncul karena serangkaian faktor. Salah satu penyebab paling umum dari gejala C- difficile adalah penggunaan antibiotik. Antibiotik adalah obat-obat kuat yang digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi dalam tubuh. Namun, dalam proses membunuh bakteri jahat, bakteri baik juga dapat dipengaruhi. Ini akan mengalahkan difficile c, menyebabkan mereka untuk berkembang biak. Obat kuat lainnya dapat membawa gejala C diff, serta sistem kekebalan tubuh lemah. Usia juga faktor, karena orang di atas 65 tahun memiliki sistem kekebalan lemah.
Selama ini peneliti melakukan penanganan dengan memberikan antibiotik Namun baru-baru ini peneliti menemukan cara lain, yaitu dengan cara transplantasi mikroba pada feses. Caranya, peneliti melakukan transfer mikroba yang terkandung dalam feses orang sehat pada usus orang yang sakit. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan perkembangan bakteri pada sistem pencernaan. Cara ini diketahui ampuh untuk menyembuhkan C.diff dalam waktu singkat.


6.      Era baru untuk perawatan hepatitis C
Sejak tahun 1990-an, pasien hepatitis C harus mengalami masa-masa tak menyenangkan dalam perawatan mereka. Banyak pasien yang harus menjalani perawatan dalam jangka waktu berbulan-bulan dan merasa tak nyaman, bahkan mengalami alergi, dengan obat mereka. Namun peneliti telah menemukan obat terbaru bernama Sofosbuvir yang bisa digunakan pada semua jenis hepatitis C. Obat ini masih dalam pengembangan dan kemungkinan baru disetujui pada tahun 2014 mendatang. Obat ini diketahui mampu bekerja 90 persen lebih efektif dan menyebabkan sedikit efek samping.









7.      Implan untuk redakan epilepsi
Selama ini pasien epilepsi selalu kesulitan mengontrol diri mereka ketika terjadi serangan epilepsi. Bahkan obat-obatan tak bisa membantu mereka. Selain obat-obatan, pasien epilepsi bisa melakukan operasi, namun risikonya sangat besar, mahal, dan seringkali tak banyak membantu. Namun peneliti akhirnya menemukan sebuah teknologi baru untuk membantu pasien epilepsi. Mereka menemukan alat yang bisa diimplan pada kulit pasien. Alat ini kemudian akan mencatat pola gelombang otak pasien melalui elektroda yang dipasang pada otak pasien. Ketika pasien akan mengalami serangan epilepsi, sedikit arus listrik akan dikirimkan dan bisa mencegah terjadi serangan epilepsi.



8.      Tes baru untuk hilangkan tumor
Selama ini orang yang memiliki tumor harus menjalani perawatan yang agresif dan sebenarnya tak diperlukan. Hal ini karena ahli berpendapat mereka harus berhati-hati dengan tumor yang muncul dan tak ingin mengambil risiko. Namun sebuah tes baru yang berdasarkan pada genetik telah ditemukan untuk membantu dokter menentukan perawatan yang tepat bagi pasien. Dengan tes terbaru ini, dokter bisa mengetahui apakah pasien perlu menjalani perawatan agresif seperti kemoterapi atau radiasi. Tes ini bekerja dengan menganalisis gen pada tumor pasien. Selanjutnya, tes ini akan memprediksi apakah kanker tersebut berbahaya atau tidak.



9.      Mata bionik untuk kebutaan
Salah satu penyakit mata parah yang disebabkan oleh faktor keturunan adalah Retinitis Pigmentosa (RP). Penyakit ini banyak menjangkiti orang sejak kecil dan membuat kebanyakan mereka buta di usia dewasa atau tua, sekitar 40 tahunan. Setelah melakukan penelitian selama 20 tahun peneliti kini menemukan teknologi yang bisa membantu pasien RP, yaitu mata bionik. Caranya, peneliti akan melakukan implan pada retina pasien.
Teknologi ini kemudian akan membantu pasien melihat lebih baik. Meski tak bisa mengembalikan penglihatan sepenuhnya, namun teknologi ini bisa membantu pasien mengetahui gerakan, gelap terang, dan lokasi orang serta obyek.Itulah beberapa terobosan besar yang dilakukan peneliti di tahun 2013 dan siap diluncurkan atau disempurnakan di tahun 2014 mendatang. Semoga selain inovasi medis di atas, peneliti bisa melakukan banyak gebrakan lain dalam bidang kesehatan di tahun 2014 nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar