Bahaya Miom
Kenali Gejalanya
Wanita selain jadi objek
perhatian dari lawan jenisnya, juga sering dihantui oleh penyakit-penyakit
berbahaya yang sering mengintainya, salah satunya adalah bahaya penyakit “MIOM”, Miom atau Mioma uteri
adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan
jaringan ikat disekitarnya. Pada beberapa kepustakaan disebutkan, mioma uteri
juga sering disebut dengan Leiomioma, Fibromioma atau Fibroid, hal ini mungkin
karena memang otot uterus atau rahimlah yang memegang peranan dalam
terbentuknya tumor ini.
Meskipun Penyakit ini masuk dalam
kategori jinak terkadang tumor ini memang dapat mencapai ukuran yang sangat besar,
sehingga menekan organ sekitarnya, seperti kandung kemih dan usus besar,
dampaknya akan menimbulkan gejala sulit berkemih atau konstipasi. Penyakit Miom
umumnya diderita oleh wanita usia reproduksi, Ukuran miom beragam mulai dari
sekecil kacang polong hingga sebesar buah anggur. Namun pada umumnya miom tetap
kecil, tetapi perkembangannya tidak terduga, dan biasanya Miom cenderung
mengecil ketika wanita tersebut sudah memasuki masa menopause.
Adapun gejala yang biasa ditimbulkan
oleh penyakit ini yakni sebagai berikut:
1.
Perdarahan menstruasi yang hebat
2.
Periode menstruasi yang berkepanjangan
3.
Sulit mengosongkan kandung kemih
4.
Konstipasi
5.
Nyeri punggung atau kaki
6.
adanya infeksi di dalam rahim.
7.
Sakit perut dan pinggul, dan nyeri saat bersenggama
8.
Alami
anemia dikarenakan umumnya pasien mioma dapat mengeluarkan banyak darah pada
waktu haid
9.
Bila
diraba, sisi bawah perut di dekat rahim dapat merasa kenyal.
10.
Bisa
alami keguguran maupun sukar untuk hamil.
Gejala-gejala
diatas ini berdasarkan gejala secara umum dialami oleh para wanita yang terkena
penyakit “MIOM” ini, para pakar berpendapat
bahwa miom ini berkembang dikarenakan ada perangsangan hormon estrogen pada
beberapa sel yang ada di otot rahim. Miom ini disebabkan dampak estrogen. Maka
dari itu, amat jarang ditemukan pada anak-anak umur pubertas, apalagi hampir
tidak pernah. Anak umur ini, kan, belum ada rangsangan estrogennya. Sesaat pada
wanita menopause, mioma umumnya mengecil, dikarenakan estrogen telah menyusut.
Menurut para
dokter Ahli yang dihimpun oleh kompasiana.com berpendapat bahwa Penyebab dari mioma
uteri masih bervariasi, namun sarang atau sumber mioma uteri diduga sudah ada
sejak seorang wanita berusia 20 tahunan. Karena faktor-faktor tertentu, maka
ada yang berkembang dan bertumbuh, namun ada juga yang tidak bertumbuh. 20%-80%
wanita berusia 50 tahun ditemukan memiliki mioma uteri. Oleh karena itu
pemeriksaan kandungan rutin merupakan salah satu usaha untuk mendeteksi mioma
uteri.mereka juga menjelaskan tetang jenis dari penyakit miom ini, Berdasarkan
lokasinyamioma uteri dibagi dalam tiga jenis:
Ø
Pertumbuhan
tetap di dalam dinding rahim
Ø
Pertumbuhan
ke arah rongga rahim
Ø
Pertumbuhan
ke arah permukaan dinding rahim
Mereka juga mengemukakan
factor-faktor penyebab dari penyakit miom ini, berikut adalah faktor-faktor
yang diketahui dapat meningkatkan resiko terkena mioma uteri:
1.
Umur :
sebagian
besar wanita usia subur memiliki sarang atau sumber miom di rahimnya, namun
biasa ditemukan mulai membesar pada usia 30-40 tahun. Saat telah menopause,
maka mioma uteri dapat mengecil namun tidak mencapai ukuran normalnya.
2.
Riwayat
Keluarga
seorang
wanita dengan riwayat keluarga mengenai mioma uteri, maka akan ada peningkatan
resiko terkena mioma uteri. Terutama bila ibu seorang wanita memiliki mioma
uteri, maka risiko wanita tersebut memiliki mioma uteri akan meningkat 3 kali
lipat.
3.
Ras
Diketahui
ras afro-amerika memiliki resiko terkena mioma uteri lebih tinggi daripada
wanita caucasian (kulit putih)
4.
Obesitas
Obesitas
(Kegemukan) meningkatkan resiko terkena mioma uteri. Pengelompokkan seseorang
termasuk kelompok obesitas atau normal adalah berdasarkan perhitungan Indeks
Masa Tubuh (Body Mass Index). Untuk perhitungan IMT/BMI, baca : Hamil
dan Lapar? Baca Dulu Ini
5.
Pola
Makan :
Konsumsi
daging merah diketahui meningkatkan resiko terkena mioma uteri. Oleh karena
itu, saya selalu menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi banyak sayur dan buah-buahan.
Tidak perlu menjadi vegetarian, namun meningkatkan asupan buah dan sayur akan
meningkatkan kualitas hidup anda.
6.
Kehamilan
Kehamilan
dapat meningkatkan ukuran mioma uteri secara signifikan.Mioma uteri memiliki
reseptor terhadap etrogen di permukaan sel-selnya, kondisi hiperestrogenik dan
hiperprogesteron dalam kehamilan akan meningkatkan ukuran dari mioma uteri.
Menurut
Dr.dr. T Z Jacoeb SpOG salah satu dokter yang pernah menangani penyakit ini,
penyakit ini hamper sama dengan penyakit kista sama-sama menyerang bagian
reproduksi, namun penyakit kista, jadi
kita harus bisa membedakan penyakit kedua ini, menurut beliau perbedaan antara
keduanya, beliau berpendapat bahwa Miom dengan Kista jelas berbeda meski keduanya
sama-sama menyerang organ reproduksi , namun Miom dan Kista memiliki perbedaan
yang segnifikan .
Miom adalah
tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos myometrium , miom itu
posisinya di rahim. Ia ada di tengah alat kelamin perempuan atau istilah
medisnya terletak di uterus .
Sedangkan
Kista merupakan tumor yang berisi cairan makanya ketika operasi , dia bisa
langsung diangkat tapi bisa juga disedot dulu cairannya baru sisanya diambil .
Kista terletak di indung telur , bisa di bagian kiri, kanan, atau keduanya .
Kista memiliki beberapa jenis , misalnya, a. kista endometriosis, b. kista
dermoid, c. kista simplex.
Semua
penyakit pada umumnya ada obatnya, meskipun itu hanya sekedar pencegahan
ataupun pengobatan total, begthu pula dengan penyakit yang satu ini, pendapat
para dokter Ahli yang pernah menangani termasuk salah satunya dr. Suryo SpOG
dalam menangani penyakit berbahaya ini yakni Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan
pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan tumor sementara dengan
obat-obatan GnRH analog, mioma memiliki lapisan kapsul yang tegas,
dapat dipisahkan/dikupas dari massa tumornya. Jika terjadi komplikasi dan
timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa
nyeri.
Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala
penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus. Operasi pembedahan: dengan histerektomi (pengangkatan kandungan) jika tidak ada rencana hamil
lagi, atau miomektomi (mengangkat miomnya saja) pada usia reproduksi/masih rencana hamil. Namun jika massa tumor
terlalu besar atau luas, kadang tidak memungkinkan hanya dilakukan pengangkatan
massa tumor, sehingga tetap dilakukan histerektomi.
Maka segera
konsultasikan terhadap dokter terdekat Anda, apabila mengalami gejala penyakit
miom ini, bagi para wanita juga dihimbau segera untuk mencari pertolongan medis
apabila mengalami perdarahan pada vagina yang parah ataupun nyeri punggul yang
sanagat dan terjadinya itu tiba-tiba, hal ini termasuk juga gejala tiba-tiba
dari penyakit miom, karna kalau dibiarkan takutnya penyakit miom ini akan
berkembang dan bahaya untuk penderitanya, (Sul/dsb).
thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya
BalasHapussemua penyakit yang berhubungan dengan rahim, sangat berbahaya.
BalasHapusjadi jika mempunyai masalah kewanitaan hendaknya langsung konsultasi ke dokter.