Pewarna
Rambut
Pemicu
Kanker?
Fenomena rambut warna-warni sekarang sudah menjadi tren,
sebagian menjalar pada kaum muda-mudi, menurut mereka salah satu alsannya
menambah kepercayaan diri mereka dalam berpenampilan, saat ini warna rambut pun
kerap dikaitkan dengan trend masa kini. Padahal awalnya, pewarnaan rambut
ditujukan untuk menutupi uban yang sudah bermunculan. Tampil trendi dengan
warna rambut yang diinginkan memang dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Namun, tahukah Anda bahaya dibalik pewarna rambut? Inilah yang masih menjadi
perdebatan para ilmuan untuk meneliti apakah memang itu aman untuk dipakai
untuk berkali-kali mengganti warna rambut.
Salah satu peneliti,
bernama Profesor David Lewis menyatakan belum pasti ada berapa jumlah N-nitrosamines
yang dihasilkan dari reaksi tersebut. Namun, faktanya senyawa tersebut dapat
dipastikan tidak aman untuk tubuh. Hal inilah yang ada pada pewarna rambut
mengandung senyawa
kimia yang bisa menyebabkan penyakit kanker.Bila
senyawa dalam pewarna rambut ini terkena polusi atau asap rokok maka akan
menghasilkan komponen pemicu kanker. Kandungan secondary amines dalam
pewarna rambut mampu diserap kulit dan melekat di rambut dalam waktu yang lama,
mungkin hingga bertahun-tahun setelah mengecat rambut.Terjadinya reaksi antara secondary
amines dengan polusi dan asap rokok dapat menghasilkan N-nitrosamines,
yakni senyawa yang dapat memicu kanker. Penggunaan senyawa ini sudah banyak
dilarang untuk semua jenis kosmetik.
Begitu pula para ilmuwan
Inggris mengeluarkan peringatan terhadap hal ini, beliau mngutarakan bila
pewarna rambut, yang dipakai jutaan perempuan, lekat akan bahan kimia. Mereka
pun menganggap zat ini sangat berbahaya karena dapat menjadi pemicu kanker.
Kandungan bahan kimia penyebab penyakit mematikan itu tak hanya tercantum pada
pewarna rambut salon saja, tetapi juga cat rambut rumahan, hal ini dibenarkan
oleh pendapat para ilmuan tentang bahaya pewarna rambut ini dan mereka
mengimbuhkan bahwa Bahan kimia penyebab kanker itu disebut amina sekunder,
biasanya prosesnya itu ketika Setelah pewarna dioleskan ke rambut, amina
sekunder akan menembus kulit kepala. Bahkan, bahan itu bakal tetap melekat di
rambut selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Dan seiring dengan waktu,
zat kimia ini bisa bereaksi dengan asap tembakau atau knalpot. "Hingga
mereka membentuk bahan kimia yang sangat beracun, disebut N-nitrosamin."
Sedangkan menurut
dr.Emma Meredith dari Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association,
penggunaan amina sekunder telah dilarang. Sebab dapat menimbulkan reaksi kimia
yang berbahaya. Sedangkan George Hammer, pemilik salon kecantikan dan rambut
terbesar di dunia, Urban Retreat, menyatakan, isu ini telah disembunyikan
dengan rapat oleh perusahaan kimia. Sebab mereka lah yang memiliki kepentingan
besar dalam hal ini.
Untuk lebih meyakinkan
bahwa pewarna rambut mengandung zat kimia yang berbahaya sehingga akan memicu
terkena kanker maka pada tahun 2004, peneliti dari Yale, Thongzhang Zheng, ScD
menemukan adanya hubungan antara pewarna rambut permanen, terutama yang
berwarna gelap, dengan kanker kandung kemih dan non-Hodgkin’s lymphoma. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut dalam jangka panjang sebelum tahun
1980 mengalami peningkatan resiko terkena non-Hodgkin’s lymphoma dibandingkan
yang tidak mewarnai rambutnya atau yang menggunakan pewarna rambut semi
permanen.
Mereka yang mewarnai
rambut dengan pewarna rambut permanen berwarna gelap lebih dari 25 tahun,
bahkan resikonya meningkat 2 kali lipat. Penelitian Zheng ini dilaporkan dalam
American Journal of Epidemiology edisi 15 Januari 2004. Bukti lain bahwa hal
ini membahayakan bahwa pada 2009, Mail Online pernah mengungkapkan
bahwa perempuan yang menggunakan pewarna rambut lebih dari sembilan kali dalam
setahun berisiko 60 persen menderita kanker darah atau leukimia. Setahun
kemudian, Komisi Eropa melarang 22 jenis pewarna rambut karena diduga
menyebabkan kanker kandung kemih. Sudah banyak penelitian sebelumnya yang
mengaitkan pewarna rambut dengan risiko kanker.
Lebih dari sepertiga
perempuan serta satu dari sepuluh lelaki terbiasa mewarnai rambut mereka.
Menurut para ilmuwan Leeds, yang berbasis pada perusahaan Green Chemicals,
penting bagi konsumen untuk mengetahui risiko kesehatan itu, Orang-orang yang
memakai cat rambut kian lama kian besar resikonya kena kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar