Jumat, 18 Juli 2014

Pewarna Rambut Pemicu Kanker?


Pewarna Rambut
Pemicu Kanker?
                Fenomena rambut warna-warni sekarang sudah menjadi tren, sebagian menjalar pada kaum muda-mudi, menurut mereka salah satu alsannya menambah kepercayaan diri mereka dalam berpenampilan, saat ini warna rambut pun kerap dikaitkan dengan trend masa kini. Padahal awalnya, pewarnaan rambut ditujukan untuk menutupi uban yang sudah bermunculan. Tampil trendi dengan warna rambut yang diinginkan memang dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda. Namun, tahukah Anda bahaya dibalik pewarna rambut? Inilah yang masih menjadi perdebatan para ilmuan untuk meneliti apakah memang itu aman untuk dipakai untuk berkali-kali mengganti warna rambut.
Salah satu peneliti, bernama Profesor David Lewis menyatakan belum pasti ada berapa jumlah N-nitrosamines yang dihasilkan dari reaksi tersebut. Namun, faktanya senyawa tersebut dapat dipastikan tidak aman untuk tubuh. Hal inilah yang ada pada pewarna rambut mengandung senyawa kimia yang bisa menyebabkan penyakit kanker.Bila senyawa dalam pewarna rambut ini terkena polusi atau asap rokok maka akan menghasilkan komponen pemicu kanker. Kandungan secondary amines dalam pewarna rambut mampu diserap kulit dan melekat di rambut dalam waktu yang lama, mungkin hingga bertahun-tahun setelah mengecat rambut.Terjadinya reaksi antara secondary amines dengan polusi dan asap rokok dapat menghasilkan N-nitrosamines, yakni senyawa yang dapat memicu kanker. Penggunaan senyawa ini sudah banyak dilarang untuk semua jenis kosmetik.
Begitu pula para ilmuwan Inggris mengeluarkan peringatan terhadap hal ini, beliau mngutarakan bila pewarna rambut, yang dipakai jutaan perempuan, lekat akan bahan kimia. Mereka pun menganggap zat ini sangat berbahaya karena dapat menjadi pemicu kanker. Kandungan bahan kimia penyebab penyakit mematikan itu tak hanya tercantum pada pewarna rambut salon saja, tetapi juga cat rambut rumahan, hal ini dibenarkan oleh pendapat para ilmuan tentang bahaya pewarna rambut ini dan mereka mengimbuhkan bahwa Bahan kimia penyebab kanker itu disebut amina sekunder, biasanya prosesnya itu ketika Setelah pewarna dioleskan ke rambut, amina sekunder akan menembus kulit kepala. Bahkan, bahan itu bakal tetap melekat di rambut selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Dan seiring dengan waktu, zat kimia ini bisa bereaksi dengan asap tembakau atau knalpot. "Hingga mereka membentuk bahan kimia yang sangat beracun, disebut N-nitrosamin."
Sedangkan menurut dr.Emma Meredith dari Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association, penggunaan amina sekunder telah dilarang. Sebab dapat menimbulkan reaksi kimia yang berbahaya. Sedangkan George Hammer, pemilik salon kecantikan dan rambut terbesar di dunia, Urban Retreat, menyatakan, isu ini telah disembunyikan dengan rapat oleh perusahaan kimia. Sebab mereka lah yang memiliki kepentingan besar dalam hal ini.
Untuk lebih meyakinkan bahwa pewarna rambut mengandung zat kimia yang berbahaya sehingga akan memicu terkena kanker maka pada tahun 2004, peneliti dari Yale, Thongzhang Zheng, ScD menemukan adanya hubungan antara pewarna rambut permanen, terutama yang berwarna gelap, dengan kanker kandung kemih dan non-Hodgkin’s  lymphoma. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut dalam jangka panjang sebelum tahun 1980 mengalami peningkatan resiko terkena non-Hodgkin’s lymphoma dibandingkan yang tidak mewarnai rambutnya atau yang menggunakan pewarna rambut semi permanen.
Mereka yang mewarnai rambut dengan pewarna rambut permanen berwarna gelap lebih dari 25 tahun, bahkan resikonya meningkat 2 kali lipat. Penelitian Zheng ini dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology edisi 15 Januari 2004. Bukti lain bahwa hal ini membahayakan bahwa pada 2009, Mail Online pernah mengungkapkan bahwa perempuan yang menggunakan pewarna rambut lebih dari sembilan kali dalam setahun berisiko 60 persen menderita kanker darah atau leukimia. Setahun kemudian, Komisi Eropa melarang 22 jenis pewarna rambut karena diduga menyebabkan kanker kandung kemih. Sudah banyak penelitian sebelumnya yang mengaitkan pewarna rambut dengan risiko kanker.
Lebih dari sepertiga perempuan serta satu dari sepuluh lelaki terbiasa mewarnai rambut mereka. Menurut para ilmuwan Leeds, yang berbasis pada perusahaan Green Chemicals, penting bagi konsumen untuk mengetahui risiko kesehatan itu, Orang-orang yang memakai cat rambut kian lama kian besar resikonya kena kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar