Tips Saat Menolong
Korban Kecelakaan
Kita sebagai seorang pengendara motor, pendaki, atau
sebagai apapun posisi kita tentunya kita adalah seorang manusia yg merupakan
makhluk sosial, suatu saat mungkin kita akan menghadapi situasi dimana kita
melihat seorang korban kecelakaan. Kebanyakan orang yg ada di lokasi hanya
menjadi penonton tanpa memberi pertolongan. Hal ini sering kita jumpai di
kehidupan sehari-hari namun kita sebagai makhluk sosial tentu kita memiliki
kewajiban untuk saling tolong-menolong, namun kadang ketika kita berniat baik
untuk menolong si korban justru kita malah dianggap sebagai tersangka oleh
korban maupun orang lain yg datang kemudian.
Maka
dari itu ada baiknya kita memahami bagaimana langkah-langkah dalam menolong
korban kecelakaan, agar kita dapat terhindar dari resiko tuduhan sebagai
tersangka dan juga apa yg kita lakukan cukup efektif dalam memberi pertolongan
pertama untuk korban, bukannya memperburuk keadaan korban.
berikut
beberapa langkah yg dapat kita lakukan dalam memberi pertolongan pertama yg
dikenal dengan SRSABC: hampir mirip dengan Tindakan Resusitasi.
1. Safety,
perhatikan keamanan diri kita, kondisi lingkungan,
maupun korban terlebih dulu sebelum kita memberi pertolongan. jangan sampai
kita berniat menolong tapi justru kita ikut terluka/membahayakan diri kita.
perkenalkan juga diri kita n maksud kita pada orang lain yg ada di tkp sebelum
memberi pertolongan, untuk menghindari kemungkinan kita dituduh sebagai
tersangka.
2. Response,
coba sapa korban, jika tak menjawab goyang bahunya
untuk melihat respon korban apakah sadar/pingsan.
3. Shout
for help,
hubungi/minta pada seseorang yg ada di lokasi untuk
menghubungi bantuan, seperti polisi/ambulance (118)
4. Airways,
cek jalur udara (nafas) korban, jika sadar dan suara
baik berarti aman. namun bila tidak sadar cek apakah ada yg menyumbat/tidak di
mulut. jika ada keluarkan dengan cepat namun hati-hati.
5. Breathing,
cek pernapasan korban dengan melihat(dada/perut
kembang-kempis normal tidak), mendengar(suara hembusan napas), dan merasakan(hembusan
napas)
6. Circulation/Chest
compression,
tekan dada korban dengan dua tangan saling tindih
dengan kedalaman tekanan 4-5 cm dan irama yg teratur sebanyak 30x, kemudian
berikan napas buatan melalui mulut ke mulut 2x sambil melihat perkembangan dada
korban. ulangi terus hingga korban menyuruh berhenti/bantuan telah tiba dan
mengambil alih.
Hal yang harus diingat dalam memeberikan
pertolongan pertama yakni jangan memberi minum korban jika belum sadar. jika
korban telah dalam keadaan sadar, cek apakah ada luka luar seperti pendarahan
maupun luka dalam seperti patah tulang yg mengakibatkan perubahan bentuk bagian
tubuh.
Tindakan
lain yang biasa dilakukan oleh tim medis yakni tindakan Resusitasi, Cara
melakukan resusitasi :
- Letak dan sikap kedua tangan: di tulang dada bagian sepertiga bawah dengan jari mengarah ke kiri.
- Jari tidak boleh menekan dada
- Tempat dan sikap penolong: Lengan tegak lurus dengan sendi siku tetap dalam ekstensi (kepala terdongak).
- Perlu diperhatikan kempaan dada tidak mungkin, jika alas baring tidak keras.
- Bila penderita tetap tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi di leher, lakukan gabungan antara Breathing dan Circulation/Chest compression,
Gabungan
Breathing dan Circulation/Chest compression : Gabungan antara B dan C dinamakan
juga resusitasi jantung paru.
Jika ada
dua penyelamat buka jalan napas. Napas buatan dilakukan oleh penyelamat
pertama, sedangkan masase jantung dilakukan oleh orang kedua. Berturut-turut
lakukan lima kempaan dada dan satu napas buatan dengan irama kempaan 60-807/
menit.
Jika
hanya ada satu penyelamat, lakukan berturut-turut 10 kempaan dan dua napas
buatan. Irama kempaan 60-80/menit dan napas buatan dalam waktu 3 detik
Setelah
penderita kembali siuman, letakkan penderita dalam posisi sisi mantap seperti
dalam gambar berikut ini:
a) Tekuk
siku ke arah dalam
b) Balikan
tubuh penderita ke samping, tekuk lengan penderita sebelah luar supaya
posisinya tetap stabil
c) Angkat
kepala penderita ke arah belakang dengan cara memegang kening dan dagunya.
d) Letakkan
tangan penderita di bawah pipi untuk menjaga posisi ini. Usahakan posisi mulut
tetap terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar