Rabu, 13 Agustus 2014

Virus Ebola menebar ancaman


Virus Ebola
Sama bahayanya dengan Mers?




Akhir-akhir ini asia tenggara sudah mulai diramaikan dengan adanya virus asal afrika biasa disebut Virus Ebola. Seperti yang dialami oleh rumah sakit arab saudi yang mencurigai salah satu psaiennya terdeteksi virus ini, Kementerian Kesehatan setempat menyebutkan, pria tersebut baru pulang dari sebuah perjalanan bisnis di Sierra Leone. Pria berusia 40 tahun tersebut dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Red Sea, Jeddah. Setelah di telisik ia mengalami 'gejala demam berdarah viral' yang mewakili gejala infeksi Ebola.
            Virus Ebola atau dikenal dengan sebutan Ebola Haemorrhagic Fever ditemukan pertama kali pada tahun 1976 di benua Afrika, tepatnya di negara Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Sejak pertama kali ditemukan, ribuan orang meninggal dunia karena terinfeksi.
Penjelasan singkat tentang Virus Ebola ini adalah salah satu virus tingkat kematian tertinggi yang pernah ditemukan. Tingkat kematiannya dapat mencapai 50% -90%. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan binatang primate, seperti monyet, gorila dan simpanse. Sejauh ini belum ada terapi pengobatan yang spesifik, juga tidak ada vaksin.
Virus yang berasal dari afrika ini mempunyai beberapa spesies, spesies yang sudah dikenal yaitu :
Ø  Bundibugyo ebolavirus(BDBV)
Ø  Zaire ebolavirus (EBOV)
Ø  Reston ebolavirus (RESTV)
Ø  Sudan ebolavirus (SUDV)
Ø  Tal Forest ebolavirus (TAFV)
Dari spesies ditas ini yang telah memakan banyak korban di afrika tentunya degan angka kematian tinggi jenis spesies BDBV, EBOV, SUDV. Sedangkan yang telah masuk ranah asia terutama di Filipina dan China dengan tidak memakan korban satupun namun sedikitnya membuat korban berada dirumrumah sakit lumayan lama yakni jenis spesies RESTV.
Virus Ebola biasanya ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya, penularannya sangat cepat. Gejala awal pasien mirip dengan dengan pilek, demam, sakit kepala, diare, muntah, sakit perut dan lemas, masa inkubasi 2-21 hari.           
Virus Ebola merupakan salah satu penyakit paling mematikan pada manusia dengan tingkat fatalitas mencapai 90 persen. Tingkat kematian di Afrika Barat saat ini tercatat sekitar 60 persen.
Gejala awal yang di akibatkan oleh virus ini biasanya di tandai oleh:
Ø  Demam tinggi hingga mencapai 38,8 C
Ø  Sakit kepala dengan level parah
Ø  Sakit tenggorokan
Ø  Nyeri otot
Ø  Mual dan pusing
Ø  Diare
Ø  Kotoran berdarah atau berwarna gelap
Ø  Muntah darah
Ø  Perdarahan luar atau dalam
Penyebaran virus tersebut bisa melalui kontak dengan cairan, darah, ataupun cairan hewan yang sudah lebih dulu terinfeksi. Menurut Medecins Sans Frontieres [MSF], penyebaran virus Ebola kian sulit dikontrol, karena sudah menewaskan 25 sampai 90 persen penderita di Afrika. dengan demikian bahwa penularan dari virus ini melalui berikut ini:
Ø  Darah
Ø  Cairan tubuh
Ø  Jaringan tubuh
Centers for Disease Control Amerika Serikat (CDC) mengkategorikan Virus Ebola sebagai bahaya biologis kelas empat (1-4, empat maksimum). Suka hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang gelap, tidak akan menyebabkan tipikal penularan melalu udara. Tetapi bisa menetap pada partikel udara yang mengambang dan darah orang yang terinfeksi, cairan tubuh lain, kontak langsung dengan kotoran, urine, air liur dan air mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi pria ketika yang telah pulih, sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa menyebarkan virus melalui air mani mereka.
Ketika kulit orang sehat yang luka atau selaput mukosa kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian kotor, sprei atau jarum suntik yang telah digunakan), juga akan terinfeksi.
Mayat tubuh seseorang yang terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber infeksi, oleh sebab itu juga ada yang menyebut "virus orang mati" atau "virus zombie", harus melakukan perlindungan terhadapnya dan segera dikuburkan. Setelah pasien mulai menunjukkan gejala, sifatnya sudah menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.
Dampak dari virus ini sungguh membahayakan Sampai saat ini, WHO mencatat sudah lebih dari 1.600 orang terinfeksi virus Ebola. Bahkan, 887 orang di antaranya meninggal dunia. Melihat angka kasus orang terinfeksi Ebola terus meningkat, tentu saja mengingatkan kita pada keganasan virus MERS.  Tak ayal muncul pertanyaan, apakah virus Ebola lebih cepat menyebar dibanding virus korona MERS ? Atau, apakah virus Ebola sama bahaya dengan virus MERS?
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, menjelaskan bahwa virus Ebola sangat sulit menular dibandingkan virus MERS. Pasalnya, untuk bisa menularkan ke orang, butuh sentuhan fisik. Sementara untuk MERS, penularannya lewat udara.
            Beliau mebimbuhkan pendapatnya bahwa ditinjau dari tingkat fatalitasnya, Ebola adalah virus yang jauh lebih fatal jika sudah menginfeksi seseorang dibandingkan MERS. "Sampai saat ini, Eboli belum memiliki vaksin pengobatan, dan tingkat fatalitas kasus tertinggi dari virus patogen manusia, sekitar 90%. Sedangkan virus MERS, menurun fatalitasnya,"
Sampai saat ini, belum terdapat vaksin untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Biasanya penderita hanya diberi terapi penunjang, seperti infus, untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh dan mempertahankan tekanan darah serta kadar oksigen dalam tubuh. Maka dari itu Tidak ada vaksin yang disetujui departemen untuk mencegah virus Ebola, atau belum ada vaksin Ebola dalam uji klinis. Namun Amerika Serikat pada pertengahan September mendatang akan melakukan uji coba vaksin Ebola terhadap tubuh manusia.
Jadi Cara utama untuk mencegah Virus Ebola adalah menghindari kontak langsung langsung dengan infeksi Ebola. Petugas kesehatan harus mengambil tindakan perlindungan yang diperlukan. Pastikan untuk mengurangi kontak dengan simpanse, orangutan, kelelawar, babi hutan dan hewan berisiko tinggi lainnya, terutama tidak mengambil tubuh hewan mati atau daging mereka untuk dimasak
Jika memang anda berada disuatu moment ketika itu anda berjabat tangan dengan korban yang terdeteksi virus ebola ini maka sangat disarankan untuk anda agar sesudah berjabat tangan sesegera mungkin cuci dengan sabun, mencuci tangan hingga bersih dengan air mengalir. Untuk mencegah tertularnya penyakit membahayakan ini.
Meskipun persentase mematikan dari virus Ebola tinggi, namun masih ada sekitar 10% -50% dari orang yang terinfeksi sembuh, ini mungkn berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih baik. Asal jangan melakukan perbuatan yang membuat sistem kekebalan diri kita turun, seperti suka begadang, makan junk food, merokok, duduk lama tidak bergerak, tidak mau berjemur matahari, bersentuhan dengan karsinogen kimia (pestisida, herbisida, glifosat) dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar