Virus Ebola
Sama bahayanya dengan Mers?
Akhir-akhir ini asia tenggara
sudah mulai diramaikan dengan adanya virus asal afrika biasa disebut Virus
Ebola. Seperti yang dialami oleh rumah sakit arab saudi yang mencurigai salah
satu psaiennya terdeteksi virus ini, Kementerian Kesehatan setempat
menyebutkan, pria tersebut baru pulang dari sebuah perjalanan bisnis di Sierra
Leone. Pria berusia 40 tahun tersebut dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Red
Sea, Jeddah. Setelah di telisik ia mengalami 'gejala demam berdarah viral' yang
mewakili gejala infeksi Ebola.
Virus
Ebola atau dikenal dengan sebutan Ebola Haemorrhagic Fever ditemukan pertama
kali pada tahun 1976 di benua Afrika, tepatnya di negara Sudan dan Republik Demokratik
Kongo. Sejak pertama kali ditemukan, ribuan orang meninggal dunia karena
terinfeksi.
Penjelasan singkat tentang Virus
Ebola ini adalah salah satu virus tingkat kematian tertinggi yang pernah
ditemukan. Tingkat kematiannya dapat mencapai 50% -90%. Penyakit ini dapat
mempengaruhi manusia dan binatang primate, seperti monyet, gorila dan simpanse.
Sejauh ini belum ada terapi pengobatan yang spesifik, juga tidak ada vaksin.
Virus yang berasal dari afrika
ini mempunyai beberapa spesies, spesies yang sudah dikenal yaitu :
Ø
Bundibugyo ebolavirus(BDBV)
Ø
Zaire ebolavirus (EBOV)
Ø
Reston ebolavirus (RESTV)
Ø
Sudan ebolavirus (SUDV)
Ø
Tal Forest ebolavirus (TAFV)
Dari spesies ditas ini yang telah
memakan banyak korban di afrika tentunya degan angka kematian tinggi jenis
spesies BDBV, EBOV, SUDV. Sedangkan yang telah masuk ranah asia terutama di
Filipina dan China dengan tidak memakan korban satupun namun sedikitnya membuat
korban berada dirumrumah sakit lumayan lama yakni jenis spesies RESTV.
Virus Ebola biasanya ditularkan
melalui darah dan cairan tubuh lainnya, penularannya sangat cepat. Gejala awal
pasien mirip dengan dengan pilek, demam, sakit kepala, diare, muntah, sakit
perut dan lemas, masa inkubasi 2-21 hari.
Virus Ebola merupakan salah satu
penyakit paling mematikan pada manusia dengan tingkat fatalitas mencapai 90
persen. Tingkat kematian di Afrika Barat saat ini tercatat sekitar 60 persen.
Gejala awal yang di akibatkan
oleh virus ini biasanya di tandai oleh:
Ø
Demam tinggi hingga mencapai 38,8 C
Ø
Sakit kepala dengan level parah
Ø
Sakit tenggorokan
Ø
Nyeri otot
Ø
Mual dan pusing
Ø
Diare
Ø
Kotoran berdarah atau berwarna gelap
Ø
Muntah darah
Ø
Perdarahan luar atau dalam
Penyebaran virus tersebut bisa
melalui kontak dengan cairan, darah, ataupun cairan hewan yang sudah lebih dulu
terinfeksi. Menurut Medecins Sans Frontieres [MSF], penyebaran virus Ebola kian
sulit dikontrol, karena sudah menewaskan 25 sampai 90 persen penderita di
Afrika. dengan demikian bahwa penularan dari virus ini melalui berikut ini:
Ø
Darah
Ø
Cairan tubuh
Ø
Jaringan tubuh
Centers for Disease Control
Amerika Serikat (CDC) mengkategorikan Virus Ebola sebagai bahaya biologis kelas
empat (1-4, empat maksimum). Suka hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang
gelap, tidak akan menyebabkan tipikal penularan melalu udara. Tetapi bisa
menetap pada partikel udara yang mengambang dan darah orang yang terinfeksi,
cairan tubuh lain, kontak langsung dengan kotoran, urine, air liur dan air
mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi pria ketika yang telah pulih,
sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa menyebarkan virus melalui air
mani mereka.
Ketika kulit orang sehat yang
luka atau selaput mukosa kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh
cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian kotor, sprei atau jarum suntik yang
telah digunakan), juga akan terinfeksi.
Mayat tubuh seseorang yang
terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber infeksi, oleh sebab itu juga ada yang
menyebut "virus orang mati" atau "virus zombie", harus
melakukan perlindungan terhadapnya dan segera dikuburkan. Setelah pasien mulai
menunjukkan gejala, sifatnya sudah menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.
Dampak dari virus ini sungguh
membahayakan Sampai saat ini, WHO mencatat sudah lebih dari 1.600 orang
terinfeksi virus Ebola. Bahkan, 887 orang di antaranya meninggal dunia. Melihat
angka kasus orang terinfeksi Ebola terus meningkat, tentu saja mengingatkan
kita pada keganasan virus MERS. Tak ayal
muncul pertanyaan, apakah virus Ebola lebih cepat menyebar dibanding virus
korona MERS ? Atau, apakah virus Ebola sama bahaya dengan virus MERS?
Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemenkes RI, menjelaskan bahwa virus Ebola sangat sulit menular
dibandingkan virus MERS. Pasalnya, untuk bisa menularkan ke orang, butuh
sentuhan fisik. Sementara untuk MERS, penularannya lewat udara.
Beliau
mebimbuhkan pendapatnya bahwa ditinjau dari tingkat fatalitasnya, Ebola adalah
virus yang jauh lebih fatal jika sudah menginfeksi seseorang dibandingkan MERS.
"Sampai saat ini, Eboli belum memiliki vaksin pengobatan, dan tingkat
fatalitas kasus tertinggi dari virus patogen manusia, sekitar 90%. Sedangkan
virus MERS, menurun fatalitasnya,"
Sampai saat ini, belum terdapat
vaksin untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Biasanya penderita hanya diberi
terapi penunjang, seperti infus, untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit
tubuh dan mempertahankan tekanan darah serta kadar oksigen dalam tubuh. Maka
dari itu Tidak ada vaksin yang disetujui departemen untuk mencegah virus Ebola,
atau belum ada vaksin Ebola dalam uji klinis. Namun Amerika Serikat pada
pertengahan September mendatang akan melakukan uji coba vaksin Ebola terhadap
tubuh manusia.
Jadi Cara utama untuk mencegah
Virus Ebola adalah menghindari kontak langsung langsung dengan infeksi Ebola.
Petugas kesehatan harus mengambil tindakan perlindungan yang diperlukan.
Pastikan untuk mengurangi kontak dengan simpanse, orangutan, kelelawar, babi
hutan dan hewan berisiko tinggi lainnya, terutama tidak mengambil tubuh hewan
mati atau daging mereka untuk dimasak
Jika memang anda berada disuatu
moment ketika itu anda berjabat tangan dengan korban yang terdeteksi virus
ebola ini maka sangat disarankan untuk anda agar sesudah berjabat tangan
sesegera mungkin cuci dengan sabun, mencuci tangan hingga bersih dengan air
mengalir. Untuk mencegah tertularnya penyakit membahayakan ini.
Meskipun persentase mematikan
dari virus Ebola tinggi, namun masih ada sekitar 10% -50% dari orang yang
terinfeksi sembuh, ini mungkn berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh
mereka yang lebih baik. Asal jangan melakukan perbuatan yang membuat sistem
kekebalan diri kita turun, seperti suka begadang, makan junk food, merokok,
duduk lama tidak bergerak, tidak mau berjemur matahari, bersentuhan dengan
karsinogen kimia (pestisida, herbisida, glifosat) dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar